Generasi Penyembah | True Worshippers
https://immanuelgarut.blogspot.com/2015/10/generasi-penyembah-true-worshippers.html
Siapa yang tidak tahu True Worshippers (TW)?
Team pemuji yang sudah 12 tahun berkarya di jalur musik rohani ini
adalah orang-orang kreatif yang memiliki talenta musik di atas
rata-rata. Tetapi mereka lebih memilih dunia musik rohani ketimbang
sekuler.
Awalnya TW
terbentuk berdasarkan kerinduan para anak muda yang mempunyai visi dan
beban yang sama, yaitu ingin menjadi terang dan membawa perubahan bagi
bangsa-bangsa di seluruh dunia. TW merupakan kepanjagan tangan dari Tim
Praise & Worship Jakarta Praise Community Church (JPCC) yang telah
mengeluarkan 10 album lebih sampai sekarang.
Tim yang sudah melayani ke berbagai tempat, misalnya Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Hongkong, Malaysia, Singapura dan berbagai tempat di Indonesia selalu ditunggu
penampilannya oleh masyarakat pencinta musik rohani setiap tahunnya,
bukan hanya karena TW bertabur ‘bintang’ saja tapi juga karena musik dan
lagu-lagu TW yang apik.
Nama TW diambil dari Yohanes 4:25, yang artinya ‘Penyembah Yang Benar’. Nama itu diberikan Tuhan melalui beberapa orang di JPCC, termasuk gembala mereka Ps. Jeffrey Rachmat.
“Karena visi TW sendiri ingin menjadikan generasi ini menjadi generasi
penyembah yang menyembah dalam roh dna kebenaran, agar generasi muda
menjadi berkat bagi bangsa-bangsa dan dunia. Karena Tuhan akan membangun
gereja-Nya melalui komunitas yang hidup dan memberkati,” ucap Steve
Tabalujan, salah satu personil TW. Meski para personilnya adalah
orang-orang yang sibuk, tak menghambat mereka untuk terus berkarya.
“Kita memang punya kesibukan masing-masing, baik di karir maupun
keluarga. Jadi untuk mengumpulkan semua personilnya, kita harus menyusun
jadwal bersama-sama. Dan saling konfirmasi sejak jauh-jauh hari,” jelas
Sari Simorangkir yang juga sering membuat lagu-lagu hits.
Dalam hal
pelayanan pun, mereka tidak selalu berjalan mulus, ada juga kendala yang
mereka hadapi. Tapi mereka punya cara sendiri dalam menyelesaikannya.
“Dalam pelayanan pasti suka ada masalah, sesama anggota pun kita sering
berbeda pendapat. Tinggal bagaimana kita menyingkapinya saja. Biasanya
kita menyelesaikan dengan cara rohani dan berkomunikasi dengan baik.
Alkitab kan bilang, Besi menajamkan besi dan manusia menajamkan
manusia,’ kini giliran Sidney Mohede yang membuka suara.
Perkembangan musik rohani yang semakin pesat dan anak
muda yang semakin kreatif, ternyata tak mereka risaukan.
“Justru itu
kita harus lebih kreatif lagi dan terus berkarya. Tuhan kita kan Sang
Pencipta yang kreatif,”
ujar Sidney sambil menutup perbincangan.