Hatiku Percaya (Edward Chen)
https://immanuelgarut.blogspot.com/2015/10/hatiku-percaya-edward-chen.html
Bagi mereka kalangan Kristen Kharismatik, lagu ‘Hatiku Percaya’ pasti sudah tidak asing
lagi didengar bahkan sering dinyanyikan dalam liturgi mereka. Tahun
2009 lagu ini sempat booming. Bahkan ada yang mengira lagu ini adalah
karya Pdt. Niko Njotoraharjo, karena Pdt. Niko juga menyanyikan lagu ini, tapi itu salah besar.
Lagu ini adalah karya dari Edward Chen,
penyanyi yang sering menyanyikan lagu rohani dalam bahasa Mandarin.
Lagu ini diciptakan ketika ia mengalami pergumulan dengan kekasihnya, Agnes Prawoto, yang sekarang menjadi istrinya.
Saat itu mereka berencana ingin menikah. Tapi jangankan menikah, untuk berpacaran saja mereka dilarang oleh kedua orang tua masing-masing. Orang tua Edward yang mempunyai adat dari daerah Sumba NTT, sangat menginginkan anaknya memiliki istri dari pulau yang sama. Karena mereka takut jika anaknya menikah dengan orang yang berbeda adat istiadat akan banyak masalah dan bisa bercerai, seperti yang dialami oleh kerabat Edward. Apalagi Edward tinggal sendiri di Jakarta. Hal ini menambah kekhawatiran sang mama. Setelah mengetahui pihak keluarga Edward tidak menyetujui, maka orang tua Agnes pun demikian. Pikir mereka, anaknya pun bisa mendapat pria lain yang lebih baik dari Edward.
Pada saat keegoisan pihak orang tua masing-masing sudah mencapai klimaks, akhirnya Edward dan Agnes pun memutuskan hubungan mereka. Edward mencoba mendekati gadis pilihan sang mama. Dan Agnes pun juga tidak berdiam diri, ia pun memulai hubungan baru dengan pria lain. Ketika mengetahui Agnes menjalin hubungan dengan pria lain, hati Edward benar-benar marah. “Saat saya dengar dia punya pacar lagi, hati saya rasanya panas banget. Walaupun saat itu saya baru selesai pelayanan, tapi hati saya rasanya hampa”, ujarnya .
Saat itu mereka berencana ingin menikah. Tapi jangankan menikah, untuk berpacaran saja mereka dilarang oleh kedua orang tua masing-masing. Orang tua Edward yang mempunyai adat dari daerah Sumba NTT, sangat menginginkan anaknya memiliki istri dari pulau yang sama. Karena mereka takut jika anaknya menikah dengan orang yang berbeda adat istiadat akan banyak masalah dan bisa bercerai, seperti yang dialami oleh kerabat Edward. Apalagi Edward tinggal sendiri di Jakarta. Hal ini menambah kekhawatiran sang mama. Setelah mengetahui pihak keluarga Edward tidak menyetujui, maka orang tua Agnes pun demikian. Pikir mereka, anaknya pun bisa mendapat pria lain yang lebih baik dari Edward.
Pada saat keegoisan pihak orang tua masing-masing sudah mencapai klimaks, akhirnya Edward dan Agnes pun memutuskan hubungan mereka. Edward mencoba mendekati gadis pilihan sang mama. Dan Agnes pun juga tidak berdiam diri, ia pun memulai hubungan baru dengan pria lain. Ketika mengetahui Agnes menjalin hubungan dengan pria lain, hati Edward benar-benar marah. “Saat saya dengar dia punya pacar lagi, hati saya rasanya panas banget. Walaupun saat itu saya baru selesai pelayanan, tapi hati saya rasanya hampa”, ujarnya .
Akhirnya Edward pun menyerah. Dia merasa tak ada jalan lagi. Di saat seperti itulah lirik lagu ‘Hatiku Percaya’ keluar
sebagai tanda penyerahan totalnya kepada Tuhan. Lirik dalam reff yang
sekaligus menjadi judul lagu itu, membuktikan bahwa ia sudah tidak dapat
berkata-kata lagi, hanya menangis dan pasrah pada Tuhan. “Tuhan padahal
aku ngga macam-macam. Mau dapat istri aja kok susah”, rintih pria
berwajah oriental ini. Ketika pasrah dan tidak lagi melawan orang tua,
mujizatpun terjadi.
Bagaimana
Tuhan mengubah hati orang tuanya sehingga mereka, Edward dan Agnes bisa
melangsungkan pemberkatan nikah pada 5 Mei 2008 di The Wedding Church, Cana
of Galilee, Israel. Resepsi pernikahan pun diadakan di Sun City,
Lindeteves Trade Center, Jakarta Barat pada 28 Juni 2008.
Verse
Saat ku tak melihat jalan-Mu
Saat ku tak mengerti rencana-Mu
Namun tetap ku pegang janji-Mu
Pengharapanku hanya pada-Mu
Chorus
Hatiku percaya (3x)
Slalu ku percaya
LORD I WILL TRUST IN YOU
LORD I WILL TRUST IN YOU
LORD I WILL TRUST IN YOU
MY HEART WILL TRUST IN YOU