BAPA
https://immanuelgarut.blogspot.com/2015/10/bapa.html
Bacaan : Roma 8:12-17
“... kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.
Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”
(Roma 8:15)
Bilquis Sheikh
menuliskan kisah hidupnya dalam buku I Dared to Call Him Father. “Aku
tiba-tiba menyadari bahwa Dia mendengarkanku. Sama seperti bapaku di dunia mendengarkanku .... Tiba-tiba aku merasa ada orang lain yang hadir di situ. Dia ada di situ. Aku bisa merasakan
hadirat-Nya … Aku merasa seperti gadis kecil yang duduk di pangkuan
Bapanya,” demikian ia menulis. Kenyataan bahwa ia bisa memanggil Allah dengan sebutan Bapa membawa Bilquis merasakan kasih-Nya yang luar biasa.
Rasul Paulus,
dalam suratnya kepada jemaat di Roma juga membukakan betapa luar
biasanya hal ini. Ia menulis bahwa orang-orang kristiani yang dipimpin
oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah (ayat 14), dan sebagai anak, kita bisa memanggil-Nya dengan sebutan Bapa.
Perhatikanlah berkat Bapa bagi anak-anak-Nya. Pertama, kita diberi kemampuan untuk mematikan perbuatan-perbuatan daging (ayat 13). Itu artinya kita diberi kesanggupan
untuk menolak dosa, berkata tidak terhadap pencobaan. Kedua, kita tidak
lagi menerima roh perbudakan yang membuat kita takut (ayat 15). Ketiga, kita adalah ahli waris dari janji-janji Allah (ayat 17). Berkat-berkat yang hebat dari Bapa yang hebat!
Seberapa sering kesadaran bahwa kita punya Bapa di surga mewarnai kehidupan kita sehari-hari? Kerap kita mengalah pada dosa, berputar-putar dalam ketakutan dan kekhawatiran hidup di dunia. Kita
perlu lebih sering mengingat identitas kita sebagai anak Allah. Dan,
biarlah rasa hormat dan sukacita mengalir deras di hati setiap kali
secara sadar kita memanggil-Nya sebagai Bapa.
Memanggil Tuhan dengan sebutan Bapa
Adalah hak istimewa anak-anak-Nya